Belajar Membaca
(Pembacaan Gejolak Shopee Food Solo Raya)
Keputusan Dari Management Pusat Shopee Food Jakarta terkait penurunan Insentif dan Kenaikan Target Capaian Bonus Insentif mengundang Polemik Pro & Kontra
Di kalangan Akar Rumput ( Grass Root )
Kebijakan pemotongan Insentif tersebut resmi telah Berlaku per 26 November 2021 ini.
Sebelumnya Beberapa hari lalu Perwakilan Mitra Driver yakni Ketua Ketua atau Sesepuh Komunitas diundang buat Kopdar Offline Di kantor Shopee Solo Raya, Setidaknya ada 20 Perwakilan Delegasi Komunitas se Solo Raya yang hadir pada pertemuan tersebut, hanya beberapa yang kebetulan tidak bisa hadir.
Undangan tersebut tentunya menjadi sesuatu yang sangat di nanti nanti oleh para delegasi mitra, setelah hampir setengah tahun Shopee Food Launching dan resmi mengaspal di Solo Raya.
Besar harapan dari rekan rekan ketua yang membawa aspirasi dan masukan buat managemen terkait kendala dan persoalan di lapangan bisa disampaikan dan diapresiasi dalam pertemuan tersebut.
Namun Fakta berbicara lain, kehadiran kita diundang ke kantor tersebut ternyata hanya untuk sosialisasi program, dimana akan ada pemotongan insentif dan dialihkan ke benefit benefit lain buat driver, Antara Lain Ada 4 Persoalan pokok terkait program tersebut yakni :
- Penyesuaian bonus /pemotongan Insentif dari ( 27.000 / 11 order) dan kenaikan target capaian ( 22.000 / 12 order)
- Kenaikan nominal klaim asuransi Salvus untuk driver
- Penawaran Paket Data Ekonomis dari Provider Telkomsel Buat driver
- Penambahan Fitur Tarik saldo dari Dompet Driver ke Dompet Customer.
Hal ini tentunya sangat mendadak dan sepihak, karena kita tidak pernah di ajak bicara persoalan tersebut sebelumnya, Mungkin iya itu adalah program dari pusat, namun sayangnya kenapa tidak ada guliran wacana sebelumnya, seolah olah itu adalah program jadi yang harus segera diberlakukan pada mitra driver.
Nah pertanyaannya, sejauh mana fungsi kita sebagai mitra driver ujung tombak dilapangan?....
( kenapa tidak ada diskusi minimal dengar pendapat dari mitra driver terkait kebijakan tersebut)
Memang Shopee punya hak sebagai aplikator buat membuat kebijakan, namun setidaknya kita juga punya hak sebagai mitra untuk dimanusiakan sistem bukan di permainkan sistem.
Sementara persoalan persoalan tekhnis dilapangan saja belum tuntas datang lagi kebijakan baru yang belum tentu diterima oleh semua driver, .... Ya kalau dia butuh atau belum punya asuransi, kalau sudah punya?.... Ya kalau dia memakai provider Telkomsel, sementara jaringan tersebut di beberapa daerah malah justru ambyar?
Kemudian kenapa justru Penambahan Fitur Tarik Saldo dari driver ke customer, kenapa tidak dilancarkan saja dulu proses withdraw nya agar dana bisa segera dipakai buat operasional?... Itu justru lebih urgent dibanding penambahan fitur transisi saldo.
Memang kesemuanya terkait dengan kapital dan kerjasama dengan beberapa pihak, namun begitu seandainya ada pembicaraan atau diskusi awal tentang wacana tersebut bukankah akan lebih Santuy,
kebijakan ini diimbangi dengan benefit ini, kira kira mitra bagaimana?.... Kalau oke gasss klo ga digodok lagi, nah gitu kan enak kita sebagai anak dikasih option terbaik dari bapaknya oke klo memang itu terbaik, tapi kalau ini hanya karena keinginan orang tua bukankah terjadi ketidak adilan disana?....
Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan jengah rekan rekan tetua yang diajak pertemuan saat itu, belum lagi waktu yang sangat terbatas hingga yang terjadi adalah bias, persoalan kebijakan kantor pusat di benturkan dengan persoalan tekhnis lapangan, yang terjadi berikutnya adalah ketegangan dan suasana yang memanas, hingga buntut buntutnya karena merasa tidak puas beberapa rekan tetua pun sepakat guna mengadakan kopdar gabungan dan mengundang kembali pihak kantor.
Kenapa?.... Karena kita merasa seolah seperti jadi saksi bisu penurunan insentif dan seolah olah mengAmini apa yang jadi kebijakan kantor tersebut, padahal yang terjadi adalah miss komunikasi dan kebijakan sepihak.
Rekan rekan anggota bc taunya aspirasi mereka tersampaikan namun faktanya bukan penyampaian aspirasi melainkan sosialisasi program, Dari situlah kemudian persoalan berkembang hingga diadakan kopdar susulan yang merupakan gabungan dari delegasi bc bc atau komunitas Shopee solo raya serta mengundang pihak management Shopee Solo Raya, namun tidak bisa hadir.
Persoalan jadi makin mengkerucut karena ktidak hadiran tersebut dan akhirnya diambil langkah guna membuat petisi buat disampaikan langsung ke pusat karena dianggap management Solo Raya tidak bisa menampung aspirasi Mitra Drivernya.
Sampai disini Mitra Driver Juga melakukan kebijakan sepihak, karena saat itu hanya satu option tersebut yang dianggap memungkinkan buat mewakili aspirasi dan suara driver, yakni petisi langsung dan kirim ke pusat.
Sampai pada titik ini, persoalan terus berkembang, hingga rekan rekan luar daerah pun memberikan support pada gerakan kita.
Namun entah kenapa hari ini setelah petisi ditutup tiba tiba pihak management membuat janji dengan kita, dan akan menyambangi Bc Bc serta Komunitas Komunitas
Beruntung Komunitas Konco Ndalan Delanggu dihubungi, dan benar saja tadi malam Beliau Beliau hadir ke Delanggu buat Silaturahmi dan Sharing serta membicarakan persoalan yang sedang terjadi, mestinya hal ini dilakukan sebelum sosialisasi program yakni menyambangi bc bc atau komunitas komunitas Shopee Solo Raya, terkait guna masukan dan aspirasi rekan rekan mengenai persoalan persoalan tekhnis yang terjadi dilapangan berikut menggulirkan wacana dan dengar pendapat kebijakan Shopee yang akan datang.
Baru setelahnya sharing, masukan dari bawah yang didapat diapresiasi, kemudian baru diAgendakan buat Sosialisasi. Meminimalisir persoalan yang lebih kompleks. Namun ya namanya nasi sudah jadi bubur apa hendak dikata, bukan bermaksud menggurui atau sok tau, ini hanya sebatas pembacaan dari driver cuilan karak, ya setidaknya dari apa yang telah terjadi moga bisa kita ambil hikmah positifnya dan sama sama mengevaluasi diri baik management maupun mitra driver, belajar dari pengalaman yang terjadi.
Akhir kata ",Salut dan Respect " kita ucapkan buat seluruh Mitra Driver Shopee Food yang Militan dan Kritis,
juga buat Management Shopee Food Solo Raya yang telah menyambangi dan menerima aspirasi dari Rekan Rekan Mitra Driver, Kita liat saja episode berikutnya, seiring jalannya waktu apakah akan ada perubahan atau justru kemunduran saya kembalikan buat rekan mitra dan management sendiri buat mengevaluasi.
Demikian kiranya ulasan dan pembacaan persoalan berikut kronologi permasalahan yang terjadi antara Mitra Driver Shopee Food dan management Shopee Solo Raya.
Buat Rekan Semua Salam Satu Jiwa,
Negri kita adalah Negri Demokrasi jangan takut Menyuarakan Aspirasi.
Pits@Humas Komunitas Driver Shopee Food KONCO NDALAN Delanggu mengabarkan.
kami berangkat dari sebuah kesederhanaan karenanya kami kembalikan kesederhanaan tersebut pada semua yang ikhlas menerimanya π